Categories

Sunday, October 8, 2017

Bukan cabe tapi pedasss

Isi post ini bukan tentang cerita cabe dan kawan2. Tentang anuu.. Isi pikiran orang 😄. Beberapa waktu lalu saya gabung grup, yang isinya berbagi tips, trik dan tutorial. Seru lhooo,, membernya mulai dari newbie, sampai yang udah jago bgt. Banyak ilmu baru, teman baru, dll. Banyak yang bersenang hati,, sampai tak segan memuji yang bersedia bagi2

Sampai akhirnya saya baca ini :



Lalu bersahutan balasan2 serupa seperti ini misalnya


Hm... Anu.. Gak bisa ya memuji tanpa menjatuhkan orang lain. Saya gak pernah ngerti maksud orang2 yang seperti itu. Just say thank you, atau bahkan silakan puji orang sampai ke langit tertinggi, tapi kenapa harus menjatuhkan orang lain yang ga ada hubungannya? 

Coba kita buat contoh kasus. Ada teteh A, buat kreasi craft. Meluangkan waktu, uang, tenaga, dan pikiran untuk membuat kreasinya. Polanya disimpan sendiri, atau dijual dalam bentuk digital. Lalu tiba2 ada yang bilang teteh A ini pelit, ga mau bagi pola atau tutorial. Siape eluuuuuuuuu..(maap saya memang emosi pas ngetik ini 😂)  bayarin internet engga, ngasi makan engga, dateng2 ngejudge salah lah, pelit lah.. Trus yang paling gemes kalo bawa ayat2 yang menyarankan untuk berbagi ilmu atau bersedekah (tapi lupa bawa yg tentang gak etisnya meminta2 dan tak mau berusaha) siape eluuu ngatur2 orang urusan sedekah dan bagi ilmu. Siapa tau teteh A ini hasil ngecraftnya dipake buat ngasih makan anak yatim 100orang. Atau ga sempet bikin tutor krn sibuk mengurus orang tua yang lagi sakit, atau mungkin teteh ini bersedekah ilmunya offline. Siapa yg tau, namanya juga sedekah, baiknya disimpan sendiri, ntar kalau dibilang2, dituduh riya pula. 

Lalu mari kita lanjut ke bagian pahit2nya. Merasa senang sekali karena ada yang bagi2 tutorial, pola atau resep? Merasa mereka seperti malaikat? Oh sudah tentu saya berterima kasih sekali untuk bagi2 ilmunya. Kira2 apa sih kelebihannya?
1. Buat buku : royalti berupa uang. Exposure/ketenaran, pengenalan brand
2. Tutorial di website : banyaknya kunjungan /resep online, pemilik website bisa pasang iklan dan dapat penghasilan dari sana, ketenaran, endorse dll.
3.pinterest : ini hanya semacam google aja, aslinya kan ada link websitenya, kalopun engga, di gambarnya sering ada watermark kan? Again, ketenaran dan materi.
Bukan berarti saya menjelekkan yang ngasi gratisan, saya betul2 seneng kok kalo ada yang bagi2, pahala mereka pun pasti berlimpah karena didoakan banyak orang

Cuma yang sekali lagi saya herankan, teteh A dan para pembagi tutorial/resep gratis itu kan konsepnya sama ya berarti. Sama2 punya tujuan, dan tidak merugikan siapa2. Tapi kenapa yang satu dipuji dan satu dihina?

Mungkin ada yang baca ini lalu tersinggung, ya silakan, saya gak bisa kontrol pikiran orang. Saya cuma bisa kontrol pikiran sendiri, dan memilih menghindari aura2 negatif. Mending manicure aja. Ini kuku saya lagi cantik2nya, dari yang biasanya dekil karena harus ngurus rumah dan anak tanpa bantuan. Karena kuku lagi cantik, maka saya imbangi dengan nulis yang pedes2.

Saya juga bukan orang yang udah free dari menghina dan judge orang lain, tapi ga ada salahnya juga ya belajar kontrol omongan atau jari. Kalau tidak bisa mengatakan hal baik, lebih baik diam. Sudah lupa kah kalau dalam mencari ilmu itu, yang didahulukan adab?

Ngomong2 soal pedas, Sedih juga sih disuruh dokter untuk menghindari yang pedas (dokter kulit dan dokter umum yg bilang). Kalo dokter kulit bilang biar ga jerawatan, kalo dokter umum bilang biar asam lambung ga naik.  oleh karena itu saya simpan pedasnya di postingan ini saja 😄

1 comment :

Back to Top