Categories

Friday, April 30, 2021

Review Buku Little People, Big Dreams Frida Kahlo

Untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini yang bertema review buku perempuan inspiratif, saya memilih untuk mengulas buku tentang Frida Kahlo. Sebenarnya ada banyak buku yang mengulas mengenai Frida Kahlo, tapi saya pilih buku ini karena alasan personal. Saya pertama kali tahu tentang Frida kahlo dari buku ini, saat saya sedang mengantar anak ke perpustakaan di daerah Pasir Ris. Perdana saya mengunjungi perpustakaan saat tinggal di sana. Saat itu buku ini yang paling menarik perhatian . Sebenarnya ini buku anak, tapi cukup inspiring. 


Magdalena Carmen Frida Kahlo y Calderon lahir 6 Juli 1907 di  Coyoacan , Mexico. terkenal sebagai pelukis, yang identitas dan penampilannya adalah perpanjangan dari karya seninya. Dirinya selalu diingat dari penampilannya yang flamboyan khas meksiko, warna warna terang dan tegas , kepala yang selalu dihiasi dengan aneka bunga, corak motif baju yang meriah. 

Sejak kecil sudah spesial, tubuhnya berbeda dari teman-temannya. Saat sekolah, Frida Kahlo mengidap polio, yang mengakibatkan salah satu kakinya menjadi kecil sekali. Tapi Frida kecil tidak pernah mengeluh. Penampilannya berbeda dengan yang lain, dia lebih senang berpakaian tomboy, bermain bola, gulat, tinju, dan atlit renang. Namun teman-temannya sering mengejek kakinya, lama-lama frida mulai memakai celana panjang, dress panjang, dan rok untuk menutup kakinya.  Penampilannya yang eksentrik ini yang membuat saya tertarik membuat bonekanya.

Saat remaja, Frida mengalami kecelakaan fatal saat ada di dalam bis. Lukanya terlalu banyak , beberapa patahan di tulang belakang, iga, pelvis, patah kaki dan dislokasi bahu. Selama perawatan pasca kecelakaan, Frida harus diam di tempat tidurnya  selama berbulan-bulan dan harus menjalani lebih dari 30 kali operasi.Tapi Frida tetap semangat dan yakin akan sembuh. Saat itu dia berniat untuk jadi dokter, tapi karena kecelakaan, maka dia tidak bisa masuk kelas. Bosan terus-terusan di  kasur, Frida meminjam cat dan kuas dari ayahnya. Walaupun badannya sakit dan susah bergerak, Frida belajar menggambar, dimulai dari objek yang selalu dilihat, kakinya. Lama- lama berkembang melukis wajahnya sendiri dengan bantuan cermin.

Kemampuannya tidak luput dari peran ayahnya, yang merupakan fotografer ternama yang memotret bangunan bersejarah di meksiko , sehingga Frida dapat belajar tentang sejarah, seni dan arsitektur Meksiko, yang menginspirasi lukisannya.

Melukis membantu Frida untuk melalui masa sulitnya, dan semakin banyak dan bagus pula lukisannya. Saat tubuhnya membaik, dia memutuskan untuk menunjukkan hasil karya ke dunia luar. Dia mendatangi seorang seniman ternama yang bernama  Diego Rivera, yang akhirnya menikahi Frida. 

Dari lukisan-lukisannya, Frida menggambarkan perasaan hatinya. Suasana hati sedih atau senang, diungkapkan dalam bentuk lukisan. Karyanya mulai terkenal di seluruh dunia, dan pameran diadakan di berbagai tempat. Sayangnya saat pameran diadakan di Meksiko, Frida sakit dan harus bedrest, tapi tidak menghentikannya . Pameran tetap berjalan, Frida menyambut tamu-tamunya  di temat tidur sambil bercerita dan bercanda.


Setelah kematian Frida, rumahnya dijadikan museum. Selain lukisan, di sana juga dipamerkan hal-hal yang menginpirasi lukisannya seperti buku, foto, perabotan, dokumen dan pakaiannya.

Buku Little People, Big Dreams Frida Kahlo ini berisi ilustrasi sederhana, tapi dengan penceritaan yang menarik. Bahwa seberat apapun hidup, pasti ada jalannya. Hal- hal buruk bukan untuk diratapi, tapi untuk dijalani . Sesuai quotes dalam lukisannya "Viva La Vida" ,  " Live Life"

Seluruh isi buku ini diilustrasikan dengan cantik, dan berwarna di setiap halamannya. Sesuai dengan peruntukannya untuk anak-anak, buku ini memang hanya membahas hal dasar dan fakta yang paling dikenal saja. Untuk ukuran buku anak, cukup infomatif, bisa sebagai pengenalan buku nonfiksi.


Back to Top